Bill Gates mengakui bahwasanya ia sangat begitu optimis dnegan adanya oengembangan vaksin corona di seluruh dunia yang ada sampai saat ini. Dia juga meramalkan ‘hampir semua’ vaksin pencegah infeksi Covid-19, penyakit yang juga disebabkan oleh adanya virus corona, akan siap dan juga aman untuk digunakan pada Februari 2021. pendiri raksasa teknologi Microsoft dan juga yayasan Filantropi Bill and Melinda Gates Foundation itu mempunyai harapan yang tinggi mengenai perkembangan vaksin corona yang sudah berhasil dikembangkan oleh banyak perusahaan global.
Beberapa diantaranya bahkan sudah berhasil untuk mengumumkan hasil uji klinis fase ketiga yang telah berhasil positif. Pfizer dan BioNTech, contohnya adalah, sudah mengungkapkan bahwasanya vaksinnya juga mempunyai tingkat untuk efektivitas sampai 95 persen. Sementara juga pada suatu perusahaan bioteknologi Moderna mengklaim bahwasanya vaksin corona yang telah dibuatnya ini mempunyai efektivitas hingga mencapai 94,5 persen.
“Hampir sebuah vaksin akan bekerja dan dengan tingkat kemanjuran yang begitu sangat tinggi,” menurut Gates kepada CNN dalam sebuah wawancara. “Saya optimis juga bahwasanya pada februari kemungkinan besar juga mereka (vaksin corona) semua akan terbukti begitu sangat manjur dan juga aman.” Walaupun hasil uji klinis calon vaksin corona ini terbilang masih positif, kita juga tidak boleh untuk lengah dalam menjaga kesehatan kita. Manusia masih akan menghadapi sejumlah isu yang lainnya, menurut Gates.
Sejumlah negara saat ini telah memasuki musim dingin, yang disebutnya juga mungkin dapat meningkatkan tingkat untuk kematian harian karena virus corona yang mencapai hingga 2.000 jiwa. Belum lagi pada permasalahan bagaimana vaksin akan didistribusikan. “Kamu juga perlu untuk khawatir enam bulan kedepannya,” menurut Gates. “Dengan beberapa cara yang memang tidak sempurna. saya pikir bahwasanya pada (isu) logistik juga akan dapat terselesaikan. Seiring dengan berjalannya waktu, kami pun akan mencapai hingga lebih dari 70 persen yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus.
Gates juga mendesak kepada masyarakat untuk tetap bisa menggunakan masker dan juga jaga jarak selagi saat menunggu kabar perkembangan vaksin corona ini bisa mendapatkan izin dan juga lebih aman untuk bisa digunakan. “Usahakan supaya keluarga anda tidak akan menjadi salah satu korban terakhir dalam pandemi seperti saat ini karena anda juga ingin tetap bisa melihatnya sampai nanti musim semi yang akan datang, yakni pada saat vaksin memang benar-benar akan mengurangi angka (kasus Corona), menurutnya.
Meskipun demikian, Founder Microsoft Bill Gates ini merasa ragu bahwasanya vaksin buatan dari Rusia dan China ini akan diterima secara luas selain pada negara mereka sendiri. Inilah yang menjadi sebuah alasan, menurut Gates, uji klinis mengenai perkembangan vaksin corona dari kedua negara tersebut pun tidak berada dalam suatu pengawasan regulator yang terpandang. “Tidak satupun dari vaksin mereka (China dan juga Rusia) berada dalam uji coba fase III dengan regulator yang begitu sangat dihormati telah mengawasi pada uji coba tersebut,” menurut Gates, dalam sebuah sesi wawancara dengan The Wall Street Journal.
Negara Rusia sendiri sudah menyetujui akan penggunaan darurat vaksin Corona yang telah dibuat oleh pemerintah yang bernama Sputnik V pada bulan Agustus 2020. Walaupun seperti itu, penggunaan vaksin ini pun sebenarnya belum melalui uji klinis fase ketiga, sehingga bisa meningkatkan kekhawatiran pengamat bahwasanya negara Rusia ini lebih memprioritaskan kebanggan nasional ketimbang sains dan juga keamanan klinis yang begitu solid.
Sama halnya seperti negara China yang juga sudah menyetujui penggunaan darurat vaksin corona buatan dari Sinovac, Sinopharm, Dan juga CanSino pada bulan Juni yang lalu di tahun 2020. Akan tetapi, vaksin buatan ketiga perusahaan itu pun juga belum menuntaskan bagaimana uji klinis dari fase ketiga. menurut Gates, dari sudut pandang ilmiah, vaksin Rusia dan juga China inipun merupakan suatu proyek yang memang benar-benar valid. Namun sayangnya, ketiadaan uji klinis fase ketiga bisa saja membatasi daya tarik vaksin mereka di luar negara mereka masing-masing.
“Perusahaan Barat lebih maju dalam melakukan studi fase ketiga ini dan jika hasilnya bagus dan ditawarkan dengan biaya rendah,” ungkapnya. “Saya ragu akan ada banyak vaksin Rusia atau China yang beredar di luar negara-negara tersebut.” pada vaksin corona sendiri yang telah dibuat oleh Sinovac dan juga Sinopharm sendiri sudah masuk ke dalam roadmap distribusi vaksin yang ada di Indonesia. Pada kedua hal tersebut juga akan digunakan Kemenkes, bersama dengan satu slot vaksin lain yang memang masih diusahakan.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sebelumnya mengatakan bahwasanya vaksin corona ini mungkin juga akan siap pada akhir tahun 2020 mendatang. Sejauh ini, tercatat juga ada sembilan eksperimen vaksin yang sedang diuji coba [pada program pengembangan vaksin COVAX milik WHO sendiri. Mereka juga akan menargetkan akan mendistribusikan 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021 mendatang. “Kita juga akan memerlukan vaksin, ada harapan, bahwasanya vaksin pyun akan tersedia pada akhir tahun ini. Ada harapan” Menurut Tedros dikutip dari Reuters.