Sebanyak hingga 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 tiba dalam bentuk jadi dan siap untuk digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada hari Minggu, tanggal 6 Desember 2020 sekitar pukul 21.00 WIB. Vaksin untuk menangkal virus corona tiba dengan pesawat Garuda jenis Boeing 777-300ER di Bandara Soekarno-Hatta dengan kargo khusus lewat rute Jakarta-Beijing-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus juga Ketua Komite Penanganan pada virus COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pada saat kedatangan vaksin untuk membantu menangani kesehatan tubuh dari virus COVID-19 ini adalah sebuah momentum awal dari langkah nyata pemerintah dalam proses pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi untuk seluruh wilayah di Indonesia. “Hal ini sekaligus menerjemahkan pernyataan Bapak Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo di mana keselamatan rakyat bisa menjadi sebuah prioritas yang paling utama dalam membantu untuk penanganan virus COVID-19 di Indonesia,“ ujar Airlangga dalam sebuah keterangan tertulis yang kami kutip dari Tirto.id.
Dalam sebuah pernyataan yang sebelumnya, Presiden republik Indonesia Joko Widodo juga sempat untuk menegaskan bahwa untuk pihak Pemerintah, kesehatan rakyat dan keselamatan umat adalah prioritas yang utama. Berdasarkan dengan sebuah pernyataan yang dijelaskan oleh Airlangga, melalui upaya tracing dan treatment, testing, serta selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain, pelaksanaan vaksinasi merupakan upaya yang sangat penting hingga saat ini dalam mengakhiri pandemi.
“Ketiga hal tersebut, 3T dan 3 M dan vaksinasi harus selalu berjalan bersamaan sampai kita semua di Indonesia, di seluruh dunia benar-benar lepas dari pandemi virus COVID-19,” ungkap dari Airlangga. Akan tetapi meski demikian, saat vaksin Covid-19 tiba dan berada di Indonesia, pelaksanaan untuk melakukan vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia pu masih harus melalui berbagai macam tahapan evaluasi dari Badan POM untuk kita bisa memastikan bagaimana aspek mutu, keamanan dan juga bagaimana efektivitasnya.
“Selain itu juga anda pun perlu untuk menunggu hasil keputusan dari fatwa MUI untuk aspek kehalalannya untuk masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan muslim. Kedatangan dan ketersediaan dari vaksin corona ini pun nantinya perlu untuk dilaksanakan secara bertahap, begitu pula pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara bertahap, dengan prioritas untuk tenaga kesehatan dan petugas layanan publik, yang telah diatur secara teknis oleh Menteri kesehatan,“ jelas Airlangga yang kami kutip dari Tirto.id.
Pengadaan vaksin ini sesuai dengan aturan presiden No.99 tahun 2020 dan diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri kesehatan No.98 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Pengadaan Vaksin COVID-19 dan dilengkapi dengan Keputusan Menteri Kesehatan no. 6587 Tahun 2020 Tentang Penugasan PT. Biofarma dalam Pengadaan Vaksin COVID-19 serta Keputusan Menteri Kesehatan No.9860 Tentang Penetapan Jenis Vaksin COVID-19.
Menurut Airlangga, di dalam peraturan-peraturan tersebut juga tercantum bahwasanya telah diatur dalam sebuah skema dalam mengadakan pelaksanaan vaksinasi yaitu vaksin program pemerintah yang mana nantinya akan disediakan secara gratis dan mungkin saja dalam vaksin ini pun akan digunakan secara mandiri yang kemudian akan disediakan secara berbayar untuk seluruh masyarakat. Airlangga pun juga menurunkan kepada media bahwasanya, aturan rinci untuk kedua skema tersebut akan segera diterbitkan dalam satu sampai dua minggu kedepan.
Oleh sebab itulah, sembari menunggu skema ini siap, Airlangga pun juga di sini sempat berharap kepada seluruh masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan melalui 3M dan 3T. Karena penggunaan vaksin untuk virus corona ini tidak bisa menjamin 100% kita semua akan terbebas dari paparan virus ini sehingga kita semua perlu untuk melakukan protokol kesehatan pada umumnya. Hal ini juga yang nantinya bisa menjamin seluruh kalangan masyarakat bisa terhindar dari paparan virus yang akan melawan sistem kekebalan tubuh manusia.
“Dengan seperti itu, maka anda dapat dengan mudah untuk melakukan pelaksanaan terhadap vaksinasi yang mana nantinya akan semakin membangun rasa aman dan kepercayaan diri kita sebagai bangsa dalam melakukan berbagai macam jenis aktivitas sosial ekonomi kepada sesama kita untuk mendukung ketahanan kesehatan dan mendorong produktivitas dan juga untuk membantu kita dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,“ ujar Airlangga yang dikutip dari Tirto.id.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) seluruh masyarakat diminta untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak) walaupun saat ini keberadaan vaksin COVID-19 tiba di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam salah satu konferensi pers secara live streaming melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (6/12/2020) kemarin malam. “Walaupun saat ini vaksin sudah ada kita tetap harus disiplin untuk tetap konsisten dalam menjalankan berbagai macam protokol kesehatan, tetap disiplin 3M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, selalu harus terus kita lakukan,” kata Jokowi yang dikutip dari Tirto.id.
“Untuk memulai vaksinasi ini pun masih memerlukan beberapa tahapan-tahapan dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM),” kata Jokowi yang kami kutip dari Tirto.id. Presiden Republik Indonesia Jokowi, juga sempat memaparkan beberapa tantangan sebelum memulai proses untuk melakukan vaksinasi. Pertama, untuk seluruh prosedur yang telah berlaku pun perlu untuk dilalui dengan baik dalam rangka dapat menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh masyarakat Indonesia. “Efektivitas vaksin, pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis, ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai untuk masyarakat Indonesia,” ujar Jokowi.