Prewee.com – Pusat kepolisian militer Angkatan Darat (Puspomad) ternyata melakukan rekonstruksi kejadian tewasnya pasangan yang sejoli Handi Saputra dan Salsabila di Nagreg, Kabupaten Bandung. Sejumlah petugas dari Puspomad ternyata sudah berada di lokasi kejadiannya sekaligus Trio TNI penabrak Handi-Salsa ikut hadir. Sekitar puluhan prajurit polisi militer pun terlihat dibariskan untuk mengamankan proses pelaksanaan rekonstruksi.
Tidak hanya itu saja karena adanya terdapat pula petuga kepolisian yang sudah ikut membantu proses rekonstruksi. Petugas membawa sejumlah barang replika yang kini mirip untuk digunakan sebagai tersangka sebagai mobil hitam. Mobil dengan plat nomor polisi B-300-Q itu terparkir dengan tepat di lokasi tertabraknya dengan korban. Selanjutnya sebuah kendaraan dari roda dua dengan plat nomor D2000RS yang memiliki replika dengan kendaraan yang telah dikendarai korbannya.
Sebuah manekin pun disiapkan sebagai pengganti korban. Puluhan warga nya juga terlihat sudah berdiam di sekitar lokasi kejadian yang ingin menyaksikan secara langsung sebagai proses rekonstruksi. Baru pada pukul 09.11 WIB, Puspomad yang membawakan tiga tersangka sampai di lokasi kejadiannya. Tiga terswngakat yakni kolonel infanteri Priyanto, Kopda DA dan Kopda A. Tiga tersangka juga berjalan ke lokasi kejadian dengan mengenakan baju tahanan.
Adegan Tiga TNI Penabrak Handi-Salsa Pasangan Sejoli
Tiga Oknum TNI itu merupakan tersangka kasus terbunuhnya pasangan muda. Dihadirkan saat adanya proses rekonstruksi kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung. Tangan ketiga TNI yang tersangka itu di borgol untuk melakoni proses rekonstruksi. Sekitar pukul 09.11 WIB merupakan ketiga tersangka yakni Infanteri Priyanto, Kopda DA dan Kopda A sudah tiba di lokasi rekonstruksi karena mereka keluar satu persatu dari kendaraan tahanan.
Ketika keluar TNI penabrak Handi-Salsa ini masih mengenakan baju tahanan dengan warna kuning dan memakai masker. Terlihat juga tangan ketiga tersangka di borgol dan bakal dikawal polisi militer. Pada proses rekonstruksi bisa dilakukan oleh Pusat Polisi militer Angkatan Darat sebagai adegan demi adegan untuk diperlihatkan. Pihak pusat Polisi Militer Angkatan Darat dengan turut menghadirkan mobil hitam dengan plat nomor B-300-Q untuk dijadikan milik tersangka dan sepeda motor dalam berplat nomor D-2000-RS.
Serta dua manekin dalam memerankan Handi-Salsa pada kejadian TNI ej. Kasus ini memiliki awal ketika mobil yang telah ditumpangi oleh tiga oknum prajurit TNI dalam menabrak Handi-Salsa. Kolonel Prayitno dan dua kawannya itu memang langsung tancap gas ke arah Limbangan dengan alasan yang baka membawanya dengan sejoli ke rumah sakit. Adegannya itu, kolonel Priyatno dan Kopda Ahmad Serta dibantu oleh salah satu saksi dalam menggotong tubuh Handi.
Tubuh Handi kemudian yang disimpan di tepi jalan. Pada adegan selanjutnya juga mereka telah mengangkat tubuh Salsha ke tepi jalan dan tidak lama kemudian tubuh perempuan tersebut dalam diangkut ke dalam mobilnya. Bagian adegan keempat, rupanya kolonel Priyatno dan Kopda Ahmad serta saksi yang mengangkut tubuh Handi dan menyimpannya di Bagian belakang mobil setelah itu ada adegan kolonel Priyanto dan Kopda Ahmad pun sudah kembali ke dalam mobil yang pergi menuju lokasi pembuangan korban di Sungai Serayu, Jateng. Momennya juga sangat mengejutkan lantaran Kolone, Priyanti CS telah jalamnio rekonstruksi. Tentu saja banyak terbongkar data fakta baru 3 prajurit TNI sebagai pembunuh Handi Salsa.
Fakta barunya yang terungkap ketiga prajurit TNI sebagai pembunuhan dua sejoli yakni Hand-salsa. Faktanya ini menceritakan kembali soal kasus pembunuhan Handi dan Salsa. Hasanuddin telah beberkan cerita dibalik sebagai kasus pembunuhan hasanudin. “Kalau 2 tamtama yang mendampingi Kolonel itu, itu yang satu dari Kodam Diponegoro. Dulunya itu pengemudi dia (Kolonel Priyanto) pada saat jadi Dandim di Jawa Tengah,” kata Hasanuddin kepada wartawan, Rabu (29/12/2021) seperti yang dilansir dari sumber berita detik.com. Hasanusi telah mengucapkan 3 prajurit TNI dalam, meminta ketiga prajurit itu akan dihukum dan dipecat dari keanggotaan TNI. Ketiga TNI penabrak Handi salasa dihukum maksimal dan diborgol sebagai pengendara mobil saat dihadirkan dalam kawasan rekonstruksi! Jadi cara yang dilakukan oleh tiga oknum TNI Penabrak Handi-Salsa.