14 tahun lamanya, Upik Lawanga menjadi buronan polisi sebagai teroris yang bergabung dengan kelompok jamaah islamiyah menggunakan bunker. Siasat dirinya memiliki tempat persembunyian akhirnya terbongkar, bunker upik lawanga ini selain menjadi tempat pengajian, ternyata menjadi tempat paling aman dirinya dan sekelompok teroris tersebut untuk merakit bom dan senjata lainnya. Diketahui oleh kepolisian bahwa dirinya dengan kelompok merakit senpi atau bom tersebut sejak bulan agustus lalu.
Upik sendiri selalu pandai dalam membaca situasi dan kondisi yang mana dirinya akan membuat senjata sesuai dengan alat kebutuhan orang-orang di wilayah tersebut. Dirinya membuat bom yang berbentuk senter supaya tidak ada kecurigaan dari orang lain, tidak heran kalau dirinya disebut sebagai profesor karena alat senter sendiri sering kali digunakan oleh warga sekitar di malam hari. Penangkapan teroris yang memiliki inisial UL ini ditangkap sejak 23 November 2020 di kabupaten Lampung Tengah hingga kini sudah dibawa ke Jakarta.
Penyamaran selama ini di Lampung yaitu menjalani kehidupan sebagai penjual bebek dengan nama samaran sebagai udin, banyak sekali masyarakat sana yang mengenal dirinya sebagai udin bebek dan tidak ada yang mengetahui dibalik peternakan bebeknya merupakan tempat persembunyian dirinya dan kawanan teroris untuk merakit bom. Menurut dari pengungkapan kepolisian dari kasus pembuatan senpi yang dilakukan sejak agustus lalu karena adanya perintah dari pimpinan nya langsung.
“Tersangka Upik ini, bulan Agustus sudah dipesan untuk membuat apa, senpi rakitan. Ada pesanan dari pimpinannya mulai Agustus 2020, silakan membuat senpi,” kata Irjen Argo Yuwono sebagai Kadiv Humas Polri di dalam penjelasannya saat konferensi pers, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020). Penggeledahan yang dilakukan oleh kepolisian kerumah upik, terdapat senpi rakitan dan juga bunker di dalamnya. “Yang bersangkutan juga mempersiapkan ada perintah untuk membuat senjata itu. Dan tentunya, barang bukti yang disita dari rumah tersangka Upik ini, senpi rakitan dan ada bunker juga di rumahnya,” ujarnya.
Fakta Bunker Upik Lawanga Yang Terbongkar Sebagai Tempat Perakit Senjata Dan Senpi
Sejak tahun 2016, Upik Lawanga tinggal di bunker yang digunakan sebagai tempat persembunyian dari warga sekitar dan kejaran polisi karena dirinya sebagai buronan polisi selama 14 tahun. Bunker Upik Lawanga selalu digunakan untuk uji coba perakitan bom dan senjata lainnya.”Untuk merakit senjata, kemudian merakit bom juga, tempat dia menguji coba persiapan itu sendiri di dalam bunker ukuran 3x2x2 meter itu,” kata Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi selaku Kabid Humas Polda, Minggu (20/12/2020).
Bunker yang tergenangi air digunakan untuk Kamuflase, pengedap suara dengan air yang memiliki ketinggian selutut orang dewasa dan suara-suara dari ternak bebeknya akan menyembunyikan bunyi dari rakitan bom Upik Lawanga di dalam bunker tersebut. “Gunanya air setinggi lutut untuk membuat kedap suara, jadi memang dilakukan peledakan di dalam pengujian senjata di lokasi ini dan suara bebek ini yang dapat membuat pengaruh orang tidak terdengar suara itu,” ujar Kombes Pandra.
Lokasinya yang sengaja dibagi dari jangkauan pemukiman warga dan dekat dengan hamparan sawah saat ditemukan oleh Densus 88 Antiteror sebulan yang lalu. “Tersangka Upik Lawanga ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada tanggal 23 November lalu. Itu tempat tinggalnya sulit dijangkau,” kata Pandra. Bunker yang dibangun dengan luas kisaran 1×1 meter dengan lapisan plastik hitam supaya tidak ada kecurigaan dari orang yang berada di luar bangunan bunker milik Upik Lawanga.
Selain bangunan bunker bawah tanah yang tergenangi air dengan tinggi selutut, ternyata bangunan rumah Taufik Bulaga alias Upik Lawanga ini, terdapat sebuah peternakan bebek yang luas dan bangunanya tidak memiliki cat sehingga polisi langsung menyergap dan mencurigai keberadaan teroris. Peledakan bom yang sering uji coba akan ditutupi dengan pengendapan suara dengan air dan suara peternakan bebek, kini penangkapan anggota yang bergabung dalam kelompok teroris tersebut sudah diamankan sebanyak 23 orang. Mereka sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari rabu (16/12/2020).