prewee.com – Senin (22/3/2021) siang kemarin, ditemukan bagian tubuh yang jatuh dari ketinggian dan menimpa lapak pedagang nasi goreng (nasgor) yang berada di belakang mal dan Apartemen. Sempat diduga sebagai potongan tubuh korban mutilasi. Pemilik lapak nasgor tersebut kaget bukan kepalang mendengar bunyi benda yang jatuh tepat diatas kepalanya. Gedebug! ternyata potongan tubuh itu merupakan kaki korban jatuh dari Apartemen.Â
Peristiwa ini viral di media sosial seperti di dalam video yang beredar dengan keterangan potongan tubuh tersebut merupakan korban mutilasi. Bagian tubuh yang jatuh itu menimpa tenda nasi goreng kemudian bambu dan kayu penyanggah terpal jatuh ke kepala pedagang nasi goreng. “Begitu jatuh langsung keluar, nggak lihat apa-apa, tahu-tahu sudah ke bawah aja gitu terpalnya. Kayaknya ketiban bambu, kepala. Jadi langsung keluar saking kaget, teriak. Tukang lekker teriak-teriak ‘ada apaan? Sakit nggak?’. Nggak, cuman kok ini sakit kepala, takutnya luka, dilihatin sama teman-teman, nggak-nggak benjol doang,” ujar Titin saat ditemui di lokasi, Senin (22/3/2021) Seperti yang dilansir dari sumber berita detikcom.Â
Sampai terlihat oleh warga lainnya yang sudah teriak ‘daging’ dan terlihat potongan tubuh sudah terbungkus terpal milik pedagang nasgor. awalnya penjelasan dari tukang batagor setempat yang menyaksikan warga mendapat bagian paha dekat lapak titin. Suami pedagang nasgor, Rajut langsung menutupi bagian tubuh tersebut dengan terpal lagi. Diduga sebagai korban bunuh diri menurut aparat Polsek Setiabudi yang langsung meluncur ke lokasi setelah mendapati informasinya.Â
Bukan Mutilasi Tetapi, Korban Jatuh Dari Apartemen Kasus Bunuh Diri
Kapolsek Setiabudi, AKBP Yogen Heroes yang langsung meluncur ke lokasi penemuan potongan tubuh tepatnya di lapak nasi goreng. Diduga dilempar oleh pelaku mutilasi oleh warga dan pedagang sekitar, ternyata saat diselidiki potongan tubuh tersebut milik korban jatuh dari Apartemen hingga potongan tubuhnya berceceran keluar Apartemen. Iya jadi tadi siang kita terima laporan terkait masalah bagian tubuh manusia yang ditemukan di luar Apartemen Ambassador.
Sempat ditemui paha. Ternyata tubuhnya di parkiran di dalam. Jadi korban diduga melakukan bunuh diri dari lantai 23 apartemen, terus terbentur di lantai 6 sehingga pahanya mental keluar sehingga tubuh lainnya ada di dalam parkiran,” ujar Kapolsek Setiabudi AKBP Yogen Heroes saat ditemui di lokasi, Senin (22/3/2021) seperti yang dilansir dari sumber berita detikcom.Â
Pihak kepolisian langsung mencari tahu asal usul korban dan mengecek semua rekaman CCTV dan mencari tahu motif dirinya bunuh diri. Laporan penemuan bagian tubuh ini dipastikan bukan korban mutilasi karena ditelusuri ceceran darah dan daging tertinggal juga di lantai 6 karena terpental keras hingga bagian tubuh langsung terlepas. Kasusnya akan diusut hingga tuntas dan jenazah akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Korban memiliki inisial A (27), diduga bunuh diri dari dalam parkiran lantai 23 dan terlihat adanya benturan di lantai 6 karena saking kerasnya maka bagian tubuh seperti paha terpental keluar dari batas parkiran Apartemen. Kasus bunuh diri ini terjadi dikarenakan terlilit ekonomi gara-gara main saham. Polisi masih terus menyelidiki motif korban untuk melakukan bunuh diri. Informasi dari keluarga karena terlilit masalah ekonomi karena main saham.Â
Yogen mengatakan korban tidak ada komunikasi yang mencurigakan sebelum melompat dari apartemen. Bahkan keluarganya memperhatikan kalau A beberapa hari terakhir lebih banyak berdiam diri. “Nggak ada (interaksi terakhir). Kalau dari pihak keluarganya menyatakan akhir-akhir ini sering diam, kemungkinan ada masalah keuangan karena korban main saham kayaknya. Cuman masih kita dalami motif bunuh dirinya. Tapi kemungkinan masalah keuangan,” jelas Yogen di lokasi, Senin (22/3/2021)
Dugaan sementara kalau korban merupakan korban bunuh diri dari parkiran Apartemen lantaran terekam CCTV apartemen.Tidak ada yang mencurigakan, hanya saja korban sering mengunjungi apartemen milik tantenya tersebut. Kini, Jenazah sudah dibawa ke RS Polri, Jakarta Timur untuk di otopsi. Pesan dari penulis, kasus diatas bukanlah sebuah inspirasi untuk siapapun dan bagi anda yang sudah merasakan gejala depresi bisa segera di konsultasikan dan jangan biarkan ada pikiran melakukan aksi bunuh diri.