prewee.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera dilakukan investigasi untuk mengusut penyebab ledakan Kilang minyak pertamina terbakar. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, inspektur Migas yang dipimpin oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Wahid Hasyim. “Penyebab kejadian akan diinvestigasi setelah kebakaran berhasil diatasi. Saat ini Inspektur Migas sudah berada di tempat kejadian untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (30/3/2021) Seperti yang dilansir dari sumber berita Kompas.com.
Meskipun belum diketahui penyebab terjadinya ledakan tersebut, kejadian saat itu sedang terjadi hujan deras dan disertai oleh petir. Pada pukul 00.45 WIB kebakaran dimulai dari tangki T301G, kemudian merambat ketiga unit tangki lainnya yaitu T-301E, T301F, T301G dan T-301H. âTangki yang terbakar sudah dilakukan isolasi dan tidak merambat ke tangki yang lain. Kondisi terkini api bisa dilokalisir di dalam bundwall, dilakukan cooling area sekitar tangki terdampak,” katanya.
Sebelumnya diberitakan tidak ada korban jiwa, hanya ada 5 korban luka berat dan 15 korban luka ringan. Terkait insiden ini Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati memastikan pasokan BBM masih bisa dipastikan aman. Masyarakat tidak perlu panik dengan isu diluaran sana sehingga membuat panic buying dan sebagainya karena pasokan tetap berjalan aman dan lancar
Dugaan Penyebab Kilang Minyak Pertamina Terbakar
Terjadinya ledakan di salah satu tangki Kilang minyak Pertamina PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). Kilang minyak Pertamina terbakar masih terus diusut penyebabnya, karena ledakan tersebut mengakibatkan 20 orang terluka. Polisi dan pihak pertamina menyampaiakan dugaan semnatara mengani penybab kebakatannya dengan dua dugaan.Â
Diduga tersambar petir, Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Pertamina Ifki Sukarya menyebutkan akibat petir senin dini hari. “Jadi tangki di kilang RU VI Balongan terbakar pada pukul 00.45 WIB, dan kebetulan saat itu sedang terjadi hujan besar dan diduga ada petir,” ujar Ifky dalam wawancara kepada Kompas TV, Senin. Meskipun begitu, Ifky mengatakan penyebabnya masih harus terus dipastikan melalui penyelidikan lebih lanjut.Â
Kebakaran saat hujan besar dan petir diperkirakan petir mengenai tangki P300G terbakar dan belum bisa dipastikan penyebabnya sehingga harus menunggu informasi lebih lanjut. Kemudian ada dugaan terjadinya kebocoran pipa tangki. Pasalnya Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri menyatakan adanya laporan mengenai indikasi kebocoran. “Kami mendapatkan informasi tadi bahwa ada rembesan atau kebocoran di pipa tangki yang terbakar,” kata Dofiri kepada Antara di Indramayu.
Sebelum terjadinya kebakaran, warga sempat mencium aroma bensin. Seorang warga yang tinggal di Blok Kesambi, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Yati(40) mengatakan bahwa dia mencium bau bensin yang sangat menyengat di area kilang minyak Balongan sebelum terjadinya ledakan dan kebakaran terjadi. Gara-gara kejadian ini, ada ratusan warga yang diungsikan. Kini para pengungsi kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu di titik lokasi pengungsian.Â
Gor Bumi Patra merupakan tempat pengungsian yang akan dikunjungi ratusan warga terdampak kilang minyak Pertamina Balongan. “Iya betul kami pindahkan semua (pengungsi) dari tiga titik di sentralkan jadi satu titik di GOR Bumi Patra,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Dodi Dwi Endrayadi kepada detik.com, Senin (29/3/2021). Dipindahkan lantaran fasilitas dan kebutuhan logistik bagi pengungsi selama berada di GOR Bumi Patra yang dipastikan akan aman.Â
Belum bisa dipastikan sampai kapan ratusan pengungsi tersebut akan diungsikan, bencana kebakaran kilang minyak ini memang berbeda dengan bencana alam “Belum tahu sampai kapan tapi kalau dilihat dari bencananya ini beda. Kalau banjir bisa diprediksi kalau sudah kondusif bisa pulang warga, tapi ini dilihat apinya belum padam. Kemudian harus ekstra hati-hati juga mungkin disana ada unsur gas atau apa yang berbahaya bagi warga. Jadi perilakunya tidak sama dengan korban banjir,” tutup Dodi. Kemudahan pemindahan ini untuk mempermudah adanya proses pendistribusian logistik dan pemantauan kondisi warga yang terdampak.