Prewee.com – Sekitar 50 persen wanita akan mengalami depresi ringan setelah melahirkan sang buah hati. Ini adalah hal yang normal dalam dunia medis. Mengapa demikian? Karena, tubuh anda akan melewati perubahan emosi, dan perubahan fisik, termasuk tekanan pada fisik maupun mental akibat telah membawa bayi selama Sembilan bulan di dalam perut. Yang terpenting, para ibu tidak boleh mengalami kondisi depresi postpartum yang akan membahayakan dirinya sendiri. Depresi postpartum akan terjadi jika sang ibu tidak mengendalikan emosi yang naik dan menurun, hingga akan mengubah serta mengambil alih kehidupan.
Bagi banyak orang yang awam akan dunia parenting, pastinya akan berpendapat bahwasanya depresi postpartum dan baby blues adalah kondisi yang sama. Tentu saja keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Biasanya, istilah baby blues akan digunakan jika sang ibu sedang mengalami stress dan depresi ringan akibat terjadinya perubahan hormon setelah dirinya melahirkan. Biasanya, baby blues akan muncul setelah dua hari melahirkan, hal tersebut terjadi karena hormon kehamilan yang telah mendadak menurun akan membuat tubuh dan membuat mood mengalami perubahan yang tidak seimbang.
Biasanya, baby blues akan memuncak setelah empat hari bayi telah dilahirkan, dan anda akan mengalami kondisi yang membaik dalam kurun waktu 2 minggu lamanya, ketika hormon yang anda miliki telah normal. Anda juga mungkin akan mengalami baby blues selama kurun waktu setahun setelah melahirkan, namun stress dan depresi yang dimiliki biasanya golongan ringan saja. Namun jika anda masih mengalami depresi berat dalam kurun waktu lebih dari dua minggu selepas masa melahirkan, anda mungkin telah mengalami depresi postpartum. Berikut adalah gejala dari depresi postpartum yang harus anda ketahui:
- Insomnia parah
- Menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Depresi hingga mengubah aktivitas normal
- Adanya fikiran untuk menyakiti diri sendiri maupun sang buah hati
- Merasa bahwa anda tidaklah berharga dan tidak lagi memiliki harapan
Jika anda telah mengalami gejala tersebut, ada cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasinya. Simak terus artikel yang satu ini sampai selesai untuk menambah wawasan anda terhadap parenting!
Cara Mengatasi Kondisi Depresi Postpartum dengan Benar
Anda harus tahu, bahwasanya depresi postpartum bukanlah kondisi yang sepele dan dapat dibiarkan. Karena, kondisi tersebut akan membahayakan diri sendiri maupun sang buah hati. Berikut adalah cara terbaik untuk mengatasi depresi postpartum:
   1. Wajib Menghindari Segala Hal Horror
Hal pertama yang harus dilakukan, adalah wajib menghindari segala hal yang horror maupun mengerikan. Biasanya, ibu yang mengidap depresi postpartum akan sangat emosional dan mudah emosi. Apapun yang akan mereka lihat, akan mereka hubungkan dengan kondisi yang tengah mereka rasakan.
Oleh karena itu, terkadang sulit untuk mengendalikan pikiran, justru akan cenderung terjebak dalam imajinasi yang mereka miliki. Penting sekali untuk mengelilingi diri anda dengan hal-hal yang indah, dan positif dengan tujuan mencegah pikiran anda berkelana ke hal-hal buruk dan negatif. Jauhi lah film-film horror, novel yang bergenre misteri, cerita-cerita pembunuhan, dan lain sebagainya.
   2. Jangan Mengandalkan Dan Memprioritaskan Tips Dari Orang Lain
Baik itu sebuah informasi yang telah anda dapatkan pada sebuah website atau pun dari omongan kerabat, ingatlah bahwa tidak semua tips atau saran dapat berhasil bagi ibu-ibu lainnya, termasuk anda.
Anda harus tahu, bahwasanya kondisi depresi yang dialami oleh setiap ibu berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan lah terlalu terobsesi pada sebuah saran dan tips yang justru akan membuat anda semakin terpuruk jika tips tersebut tidak berjalan sesuai ekspetasi.
   3. Jauhkan Diri Dari Lingkungan Negatif
Anda harus tahu, bahwasanya tidak semua orang yang akan memberikan dukungan dan juga memahami dengan sebaik mungkin kondisi yang anda miliki. Mungkin diantara mereka justru akan menyalahkan anda karena telah mengalami depresi setelah dikaruniai sang buah hati yang lucu dan menggemaskan, atau bisa jadi menyalahkan anda karena tidak bisa memenuhi tugas menjadi seorang ibu yang baik dan benar.
Jika anda telah menemukan seorang yang membawa hal negatif kepada diri anda maupun lingkungan yang negatif, hendaknya hindari sejak dini. Karena, hal tersebut hanya akan membuat anda mengalami kondisi depresi postpartum yang semakin memburuk.