Prewee.com – Olivia Nathania resmi ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan CPNS, Olivia Nathania sudah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Ditreskrimum Polda Metro Jaya selama 10 jam, namun saat keluar dari ruang pemeriksaan ada yang berbeda dari putri Nia Daniaty ini. Olivia Nathania keluar dengan menggunakan baju tahanan yang berwarna oranye, ditemani dengan kuasa hukumnya, Oi sapaan akrabnya langsung berjalan menuju gedung Biddokkes Kesehatan. Jusuf Titaley selaku kuasa hukum dari Olivia Nathania menyampaikan kalau Oi akan ditahan selama 20 hari kedepan.
Hal ini dilakukan setelah unsur-unsur dalam 378 KUHP tentang penipuan sudah masuk, “Penahanan 20 hari kedepan, alasannya karena sudah cukup bukti dan sudah masuk unsur” ucap Jusuf Taley saat ditemui oleh awak media di Polda Metro Jaya. Setelah Olivia Nathania ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, kuasa hukumnya akan segera mempersiapkan berkas untuk meminta penangguhan penahanan, “Ya kita akan ajukan penangguhan penahanan” ucapnya. Sedangkan Nia Daniaty sendiri belum mengetahui kalau putrinya sudah ditahan karena kasus dugaan penipuan CPNS.
Nantinya Nia akan diberitahukan melalui surat resmi dari pihak kepolisian, “Ada pemberitahuan nanti ke keluarga yang dinamakan dengan proses hukum untuk ibu ia nantinya akan diberitahukan, melalui surat kan sudah disiapkan dari penyidik ke keluarga” ucapnya. Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang, Olivia Nathania dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan dengan modus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil, korban penipuan Olivia mencapai 225 orang dengan kerugian hingga Rp 9,7 M. Diketahui kalau 225 korban tersebut belum memiliki status CPNS, padahak sudah ada SK dan juga pengangkatan NIK yang sudah Olivia janjikan.
Dari kabar Olivia Nathania resmi ditahan ini, pihak korban Olivia Nathania menyambangi Polda Metro Jaya untuk menyerahkan bukti baru pada para penyidik. Para korban didampingin oleh kuasa hukumnya Odie Hudiyanto, Odie pun menganggapi kasus dugaan penipuan dengan modus sekesi Calon Pegawai Negeri Sipil ini, ia meminta agar Olivia untuk hadir jika dipanggil untuk menjalani pemeriksaan, karena menurutnya hal ini bisa mempercepat perjalanan kasus. “Kami menyambut baik tindakan cepat dan tepat dari pihak Polsa Metro Jaya, yang sudah menaikan perkara ini dari lidik ke sidik”
“hambatanta adalah Oi yang selalu menunda-nunda pemeriksaan, ini yang ketiga kali, sehingga membuat pihak polda belum melakukan gelar perkara, walau sebenarnya semua orang yang disebut Oi di BAP sudah dipanggil” ucap Odie saat ditemui oleh awak media, Odie juga ikut menanggapi keterangan Olivia Nathania yang menyebutkan kalau selama ini dirinya mengdakan bimbel bukan menjanjikan diterima sebagai PNS. “Jelas sekali Oi tidak memiliki alasan lagi untuk bilang ini adalah uang untuk bimbel, gak ada sama sekali. Bukan, karena, ya termasuk kemudian korban yang dari Cilacap” ucapnya.
Saat para korban mengetahui Olivia Nathania resmi ditahan, mereka bahkan sampai menggunakan baju khusus ketika menyambangi Polda Metro Jaya. Mereka menggunakan barju berwarna hitam yang bertuliskan ‘Tangkap & Bongkar, Mafia CPNS 9,7 Miliar’, “memang baju kami desain khusu ya, baju murahan lah, sebagai pengingat kalau ini ada isu besar yang harus diselesaikan oleh pihak kepolisian dengan cara apa? Ya menangkap Oli dan Raf, dan membongkat jaringannya” ucapnya. Para korban juga menyerahkan buktu tambahan yang kabarnya belum sempat disampaikan ke pihak penyidik, video tersebut mencatut foto pak Anies Baswedan dan para korban juga memberikan bukti transfer.
Odie menjelaskan kalau video Anies Baswedan tersebut diambil oleh Olivia Nathania dari sebuah zoom meeting, “Mereka mengambil dari zoom meeting sehingga memang jadi bentuknya kayak potongan tapi jelas di situ ada bapak Anies Baswedan sedang berbicara meskipun tidak ada suaranya” ucapnya, “Ya artinya kalau pak Anies saat itu diambil videonya dan ditunjukan pada para peserta korban CPNS bodong” lanjut penjelasannya. Kabarnya Olivia menjanjikan para korbannya agar bisa menjadi CPNS di Balai Kota DKI Jakarta “Ya seolah-olah sebetuhlan juga ada yang diajak oleh Oi ke BKD di balai kota, dia cari moment dimana waktu itu ada peristiwa PPKM, jadi ketika kesana posisinya sedang tutup” ucapnya.