prewee.com – Pengawetan pada bahan makanan sendiri merupakan praktik kuno untuk mencegah pembusukan dan memperpanjang jangka waktu simpan makanan. Tanpa adanya pengawetan, makanan akan jadi korban kekuatan alam yaitu bakteri dan jamur, namun dampak buruknya efek pembusukan pada makanan ini dapat menyebabkan penyakit atau bahkan bisa menyebabkan kematian. Sejak dahulu, manusia sudah menggunakan berbagai metode agar dapat memperpanjang kesegaran dan keamanan makanan, sehingga bahan pangan akan tetap stabil, berikut ini metode pengawetan bahan makanan .
Metode Pengawetan Bahan Makanan yang Bisa Kamu Lakukan
- Chilling Atau Pendinginan
Suhu pendinginan akan memperlambat pertumbuhan mikroba, namun tidak bisa menghilangkan mikroba sepenuhnya. Pengawetan makanan dengan metode pendinginan sendiri tergolong sangat sederhana karena untuk melakukan metode pengawetan ini membutuhkan persiapan minimal. Untuk melakukannya, kamu harus memiliki lemari es, tergantung juga dengan jenis makanan yang ingin kamu awetkan.
Proses chilling dapat mengawetkan makanan antara beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum tekstur dan rasanya lebih memburuk. Namun jangan lupa untuk memastikan juga kamu mengetahui mana bahan makanan yang awet disimpan dalam lemari es dan mana yang justru akan memperburuk bahan makanan tersebut.
- Freezing Atau Pembekuan
Cara ini sendiri sering dilakukan oleh dan cukup banyak dilakukan oleh banyak bahan makanan. Pembekuan akan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan enzim yang bisa menyebabkan pembusukan makanan, tapi kalau disimpan dengan benar, makanan beku bisa bertahan lama hingga berbulan-bulan lamanya loh!
Pembekuan ini bisa kamu lakukan untuk berbagai makanan dari daging, susu, hingga buah-buahan dan sayuran, kelemahan proses ini sendiri adanya ketergantungan pada listrik untuk tetap dingin. Jika listrik padam, maka kemungkinan makanan juga akan rusak. Ada beberapa bahan yang bisa kamu bekukan seperti buah beri, mangga, pisang, brokoli, kembang kol, tomat, alpukat, daging, unggas, dan makanan laut. Sedangkan untuk bahan yang tidak bisa kamu bekukan yaitu gorengan, kentang daging matang.
- Fermentasi
Metode pengawetan makanan kuno ini sendiri masih dilakukan di beberapa negara, salah satunya di Korea Selatan. Metode ini merupakan salah satu proses reaksi kimia yang mana mikroorganisme, seperti bakteri atau ragi, mengubah karbohidrat jadi alkohol atau asam organik.
Bakteri atau ragi yang digunakan dalam proses pengawetan ini nantinya akan menghasilkan asam yang dapat mencegah bakteri berbahaya berkembang. Hal ini yang akan menyebabkan makanan jadi lebih awet, proses ini sendiri menghasilkan banyak makanan dan minuman. Seperti kalau di Indonesia sendiri tempe, di Jerman ada sauerkraut, di Korea Selatan ada kimchi, teh kombucha, wine dan masih banyak lagi.
- Dyring Atau Pengeringan
Metode yang selanjutnya yaitu pengeringan, sebagian besar mikroorganisme juga membutuhkan kelembaban untuk tumbuh, sehingga mampu menghilangkan lembab dari makanan dengan mengeringkannya, cara ini jadi salah satu cara yang paling efektif kamu lakukan. Makanan yang bisa kamu lakukan proses drying ini yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, rempah-rempah, daging, dan ikan.
Untuk melakukannya sendiri sangat mudah, kamu bisa menggunakan oven atau mengeringkannya langsung dibawah sinar matahari yang memang membutuhkan waktu lebih lama. Tapi jika kamu menginginkan cara yang lebih praktis, sebaiknya gunakan dehidrator yang diciptakan khusus untuk mengeringkan makanan di rumah.
- Salting Atau Penggaraman
Dan tips terakhir untuk mengawetkan bahan makanan, adalah kamu bisa menggunakan proses penggaraman. Metode ini jadi salah satu metode kuno yang sampai saat ini masih cukup banyak dilakukan. Metode ini sendiri sebenarnya mirip seperti proses pengeringan, garam mampu mengurangi kadar air dari makanan dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Sekedar informasi, dalam konsentrasi tinggi, bahkan garam dapat menghancurkan sel bakteri.
Ada dua bentuk pengawetan makanan dengan metode penggaraman, yang pertama yaitu garam kering yaitu mengoleskan garam pada makanan, seperti daging dan membiarkannya hingga mengeluarkan air. Yang kedua yaitu menggunakan garam basah yang lebih dikenal sebagai air garam, yang mana kamu bisa mencampur garam dengan air dan menambahkan makanan ke dalam cairan untuk mengawetkannya.
Karena jumlah yang diperlukan untuk mengawetkan makanan sangat tinggi dan akan mempengaruhi cita rasanya, garam juga sering digunakan dalam kombinasi dengan metode lain seperti drying atau larutan asam, contoh makanan yang diawetkan menggunakan garam yaitu acar, bacon dan lemon. Berikut beberapa metode pengawetan bahan makanan yang bisa kamu coba di rumah.