prewee.com – Ada kata yang berpengaruh buruk untuk anak yang sebaiknya jangan diucapkan oleh orang tua, saat anak-anak tumbuh, apa yang orang tua lakukan pada mereka bisa mempengaruhi dan membentuk anak. Oleh karena itu orang tua memang harus berhati-hati di depan anak, tidak hanya tindakan juga harus berhati-hati dalam berucap, karena apa yang orang tua katakana akan berpengaruh pada anak saat sudah besar. Kalau orang tua selalu memberikan kalimat positif tentunya akan membentuk karakter anak yang baik, berikut ini kata yang seharusnya tidak diucapkan pada anak.
Kata Yang Berpengaruh Buruk Untuk Anak, Sebaiknya Jangan Diucapkan
- Jangan Lebay
Kebanyakan orang tua pasti pernah mengucapkan hal seperti ini pada anak, walaupun kamu menganggap perilaku anak berlebihan, sebaiknya jangan memberi label pada anak ‘dramatis’, ‘lebay’, atau sejenisnya saat anak sedang mencoba mengekspresikan diri dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang serius. Anak-anak mengandalkan orang tua mereka untuk belajar bagaimana mengelola emosinya, jadi sebagai orang tua yang memberikan kesan bahwa perasaan anaknya konyol, maka anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang percaya kalau perasaan mereka tidak penting. Maka dari itu saat anak mengeluarkan emosinya, sebaiknya dengarkan, tunggu sampai anak reda dan kasih pengertian tentang perasaanya.
- Contoh Tuh Saudaramu!
Kata yang berpengaruh buruk untuk anak selanjutnya yang cukup sering dilontarkan banyak orang tua yaitu “Contoh tuh saudaramu!” ucapan seperti ini memberi kesan kalau orang tua membanding-bandingkan anak. Persaingan saudara merupakan salah satu bagian dari pertumbuhan di banyak keluarga, namun kalau orang tua secara aktif membahas ini di antara anak-anak mereka, maka dampak buruknya bisa lebih banyak daripada positifnya.
Mengatakan ucapan pada anak agar bisa seperti saudaranya bisa membuat anak merasa tidak percaya diri kalau mereka tidak cukup baik, dan buruknya lagi juga akan membuat konflik antara saudara kandung. Jadi untuk orang tua dan calon orang tua sebaiknya hindari kata-kata seperti, setiap anak memiliki karakter yang berbeda, masing-masing anak juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, jadi kamu hanya perlu mengerti dan menerima karakter anakmu, jangan selalu ingin anak menjadi apa yang orang tua mau.
- Tidak Ada Yang Perlu Ditakutkan
Setiap orang tentunya memiliki ketakutan dan kekhawatiran masing-masing, memberi tahu anak-anak kalau mereka tidak perlu takut akan sesuatu bisa jadi pengalaman yang tidak valid. Mungkin maksud orang tua dengan mengatakan hal seperti itu akan membuat anak menjadi pemberani dan menginginkan anak untuk tidak takut dengan apapun, tapi anak juga manusia yang pastinya memiliki rasa takut sama seperti kamu sebagai orang tua. Rasa takut sangat wajar dialami banyak orang. Dengan mengatakan hal seperti ini, selain kamu seperti mengabaikan perasaanmu, juga mengirimkan pesan kalau ada yang salah dengan mereka, karena jangan menyuruh anak untuk tidak takut, sebaiknya sebagai orang tua bantu anak mencari solusi.
- Kamu Melakukannya Dengan Baik, Tapi Kamu Bisa Melakukannya Dengan Lebih Baik
Kata yang berpengaruh buruk untuk anak selanjutnya ‘Kamu melakukannya dengan baik, tapi kamu pasti bisa melakukannya dengan lebih baik’, mungkin kata ini bertujuan untuk memuji. Namun perlu diingat, pujian apapun yang diikuti dengan kata ‘tetapi’ harus dihindari karena menghilangkan arti pujian itu sendiri, mengapresiasi setiap pencapaian anak sekecil apapun menjadi salah satu cara untuk memotivasi anak agar terus berprestasi. Dengan menggunakan kata ‘tetapi’ ini akan membuat anak merasa kalau mereka belum benar-benar cukup membuat orang tua bangga atau tidak melakukan cukup banyak hal yang akan lebih banyak memberikan perasaan negatif untuk anak, kamu hanya perlu mengatakan kalau ia sudah cukup baik dan membanggakan orangtua.
- Alah Gitu Doang
Kata-kata ‘alah gitu doang’ merupakan salah satu kata yang sebaiknya gak kamu ucapkan. Mengatakan hal seperti ini justru akan membuat anak merasa mereka tidak valid dan membuat mereka tidak ingin berbicara terbuka pada orang tua, bagaimanapun juga anak-anak harus merasa nyaman dengan mengkomunikasikan perasaan mereka. Daripada mengatakan ‘itu bukan masalah besar’ sebaiknya kamu ucapkan ‘sini cerita pada mama/papa kenapa kamu merasa seperti ini’, mengatakan seperti itu akan membuat anak merasa diperhatikan dan mengajarkannya untuk peduli dengan seseorang.