prewee.com – Upaya pencarian anak Ridwan Kamil yang hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss sampai saat ini masih dilanjutkan. Sejak putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil itu dikabarkan hilang, Tim SAR sampai saat ini terus berupaya memberikan kabar terbaru dari pencarian mereka. Tim SAR yang dipimpin Kepolisian Maritim Bern mengerahkan tim penyelam pada titik-titik yang dapat diakses sepanjang Sungai Aare sejak hari Sabtu, Tim SAR Swiss kembali menerbangkan drone surveillance yang diterbangkan rendah di sepanjang tepian Sungai Aaare.
Namun sampai hari Minggu, Emmeril belum juga ditemukan, Ridwan Kamil beserta dengan istri sempat bertemu dengan Kepala Polisi Maritim Urs Keller dan Kepala Polisi Regional Thomas Muller untuk mendengarkan informasi terbaru terkait proses pencarian anak dari Ridwan Kamil. Kedubes RI untuk Swiss juga mengungkapkan pihak kepolisian Swiss sudah melakukan pencarian menggunakan drone thermal yang dapat mendeteksi panas tubuh, pada masa darurat yaitu 15 menit setelah menerima laporan, Tim SAR bergerak cepat menyusuri sungai menggunakan drone thermal walaupun tidak ditemukan keberadaan Eril.
Suhu air di Sungai Aare ketika Eril hilang sekitar 16 derajat Celcius dengan arus yang cukup deras, selain itu sejumlah alat canggih termasuk sensor deteksi sungai digunakan oleh TIM SAR Bern untuk menemukan Eril. Sensor tersebut mampu mendeteksi hingga kedalaman tiga meter, pencarian Eril rencananya akan difokuskan pada area di antara dua pintu air terdekat yaitu Schwellenmaetelli dan Engehalde. Dua pintu air tersebut merupakan lokasi terakhir Eril masih terlihat, upaya pencarian anak Ridwan Kamil melibatkan unsur kepolisian, polisi maritime, dan pemadam kebakaran sebagai pilot drone.
Tim SAR memperluas jangkauan area deteksinya dan menurunkan penyelam untuk memulai pencarian di bawah air, wilayah yang diperiksa oleh tim dan penyelam di hari kedua hingga 17 km area Sungai Aare. Yaitu dari Jembatan Tiefenai hingga ke pintu air Wohlensee, tim SAR kembali melakukan pencarian pada Eril yang mana lokasi pencarian di area Wohlensee sepanjang 8 km. Tim SAR juga menggunakan perahu, drone untuk menyisir tepian Sungai, disamping itu kondisi Ridwan Kamil saat ini dikabarkan stabil walaupun sedang mendapat ujian kehidupan. Ridwan Kamil berusaha tabah dan sabar setelah mendengar kabar hilangnya sang anak.
“Beliau kondisinya sekarang sehat, tabah, sabar menjalani ujian ini” ucap Elpi Nazmuzzaman, selaku adik dari Ridwan Kamil. Kabarnya Eril tidak hanya memiliki kemampuan berenang saja, namun memiliki kemampuan menyelam juga, hal ini dibuktikan dengan sertifikat menyelam atau diving yang dikantongi olehnya, keluarga sangat yakin Eril sudah memastikan keamanan sebelum berenang walaupun akhirnya terseret arus sungai. Eril itu pemuda yang suka olahraga, bisa berenang dan beliau juga memiliki sertifikat diving, memiliki kemampuan menilai arus dan beliau dapat mengatur yang layak turun atau tidaknya” ucap penjelasan Elpi.
Kabar hilangnya anak Ridwan Kamil ini tidak hanya menghebohkan masyarakat di Swiss, namun juga seluruh masyarakat Indonesia yang turut mendoakan untuk keselamatan dan kabar baik dari Eril. Adapun beberapa peramal Indonesia yang ikut memprediksi kondisi Eril, salah satunya yang paling viral yaitu Mbak Rara yang menyampaikan bagaimana kondisi Eril saat ini, mengetahui hal tersebut Majelis Ulama Indonesia menegaskan agar para dukun dan peramal tidak membuat gaduh. MUI menegaskan Islam telah melarang umatnya berhubungan dengan peramal atau dukun.
Ridwan Kamil juga ikut turun langsung pada proses pencarian putra nya. Hal ini terekam dari foto proses pencarian yang diunggah pada situs resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Ridwan Kamil mengajukan perpanjangan cuti selama sepekan agar dapat berada di Swiss untuk memantau pencarian sang anak, “sejauh ini, sampai saat ini kami belum mendapat hasil yang sesuai diharapkan. Tapi insyaAllah apapun itu kita terima dengan ikhlas” ucap Elpi. Dalam upaya pencarian anak Ridwan Kamil juga ada beberapa kendala, mulai dari lelehan es yang memberikan tingkat kekeruhan pada air, hingga kendala alam. Namun meskipun begitu, pencarian tetap dilakukan secara maksimal dan harapannya ada kabar baik dari kasus ini.