Hari ini, 23 Desember 2020, adalah sebuah peringatan terhadap peristiwa pesawat jet meledak lantaran menabrak pegunungan. Peringatan 47 tahun lalu, tepatnya pada 23 Desember 1973, sebuah pesawat jet sewaan nampak berakhir naas dan tidak seorang pun selamat. Telah ditetapkan bahwa peristiwa tersebut telah menewaskan sebanyak 106 orang. adapun kejadian tersebut telah terjadi di Maroko. Pesawat jet Sobelair Caravelle menabrak pegunungan besar di Maroko karena kecelakaan alami difaktorkan pada cuaca yang buruk disertai dengan petir dan hujan sangat deras.
Dilansir dari The New York Times, 24 Desember 1973, seluruh pemberitaan Nasional tengah memberitakan sebuah pesawat jet yang meledak dan hancur bermesin ganda Caravelle, tepat buatan Prancis, karena telah menabrak gunung besar yang terletak di dekat pantai Mediterania. Pemerintah Maroko yang menanggapi berita tersebut pun telah membenarkan kejadian dan menyebutkan bahwa seluruh penumpang yang berada di pesawat tersebut tewas tanpa tersisa. Regu Maroko yang bergegas melakukan penyelamatan pun langsung ke lokasi terjadi nya peristiwa, dan telah tiba saat pertengahan malam. Regu Maroko telah memastikan bahwa tidak adanya tanda-tanda korban selamat lantaran pesawat telah meledak dan hancur berkeping-keping.
Peristiwa Pesawat Jet Meledak Akibat Benturan Keras
Pemerintahan Maroko telah memberitahukan bahwasanya pesawat jet yang telah menabrak pegunungan di Maroko nampaknya mengalami peristiwa ledakan yang besar, sehingga puing-puing dari pesawat tersebut nampak terlempar jauh hingga ratusan meter di puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.456 meter diatas permukaan laut. Petugas penyelamat Maroko yang sedang melakukan penyelamatan dan menghampiri kejadian pun menyebutkan bahwa seluruh penumpang terlihat tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh yang hangus terbakar.
Sehingga, para petugas penyelamat telah berpendapat bahwa pesawat jet buatan Prancis tersebut nampak meledak akibat benturan yang keras. Selaku Pejabat Bandara telah mengatakan bahwa sekitar 99 penumpang dari pesawat jet tersebut adalah warga asli maroko, dan sebagian besarnya lagi para pekerja dan para pelajar yang hendak pulang ke Maroko dari negara Perancis karena waktu libur Nasional telah tiba di Maroko. Banyak sekali dari mereka yang menaiki pesawat jet sewaan tersebut untuk pulang ke Maroko dan ingin bertemu dengan sanak saudara untuk memuaskan waktu liburan.
Dilansir dari sumber Kompas.com, data menyebutkan bahwa lebih dari satu juta orang Arab Afrika Utara bekerja di negara Perancis untuk mendapatkan ekonomi yang stabil, serta lebih dari ratusan pelajar Maroko berkuliah di negara Perancis. Pejabat Bandara Maroko mengatakan bahwasanya pesawat jet yang diproduksi Perancis tersebut adalah milik Sobelair Company, ialah cabang dari charter maskapai nasional negara Belgia, Sabena.
Sempat Kehilangan Kontak Dengan Radar Pesawat
Para pejabat telah menceritakan kronologi sebelum akhirnya kejadiaan naas dilalui oleh pesawat jet tersebut. Pejabat Maroko mengatakan bahwa pihak pesawat ket nampak mengalami kehilangan kontak dengan Menara kontrol di Tangier sebelum mengalami kehilangan arah yang berujung dengan menabrak gunung. Pada saat pesawat jet tersebut sedang terbang, rupanya Maroko sedang diselimuti dengan cuaca hujan lebat disertai petir dan telah terjadi angin kencang, sehingga akan membahayakan pesawat yang sedang terbang serta diharuskan untuk landing.
Pejabat Maroko pun mengatakan bahwa kecelakaan yang terjadi pada pesawat jet adalah murni dari cuaca buruk yang sedang melanda pantai Maroko, dimana cuaca tersebut nampak terjadi selama kurang lebih sepekan. Pihak bandara mengatakan bahwa dalam keadaan cuaca buruk, dimana pesawat tersebut melintas, seharusnya berada di ketinggian 3.100 kaki pada awal pendekatannya. Penduduk Tangier yang sempat mendengar sebuah suara pesawat terbang dengan jarak sangat rendah dan menuju ke pegunungan di pantai Mediterania. Polisi dan tentara setempat pun mencari sebuah informasi pada ketidakpastian, menjelajahi tempat dengan medan yang cukup sulit, dan sebagian besar jalur yang dilalui terus-menerus hujan lebat.
Evakuasi Korban
Sebelum regu penyelamat mengeksplor tempat terjadinya kecelakaan pesawat jet, rupaya di siang harinya sebuah helikopter pesawat nampak tidak sengaja melalui rute dimana tempat peristiwa terjadi. Pesawat helikopter polisi yang menemukan peristiwa pun langsung melaporkan bahwa ada sebuah bangkai pesawat yang hancur dan berserakan di tebing Gunung Mallayine, dekat kota pesisisr Tetuan. Lalu lintas udara ke Afrika Utara pada waktu liburan biasanya akan dipadati, dan terkadang pesawat sewaan akan dibawa serta memiliki tujuan ke Maroko untuk membawa para penumpang yang ingin bepergian dari negara Prancis atau negara luar Maroko lainnya. Peristiwa pesawat jet meledak nampak memberi duka mendalam bagi warga Maroko.