Prewee.com – Film Drive My Car merupakan salah satu film yang berhasil menyamai pencapaian Parasite dengan meraih Piala Oscar di tahun 2022 ini. Karya yang dinobatkan sebagai Golden Globes Awards 2022 untuk kategori film berbahasa asing yang menceritakan tentang Yusuke Kafuku yang merupakan seorang aktor teater yang harus menjalani hidupnya dalam penyesalan dan pencarian akan ketenangan hati setelah ditinggal meninggal oleh istrinya, Oto. Film yang satu ini menawarkan kesunyian dan kejutan di akhir cerita, film yang durasinya tiga jam ini menyimpan banyak fakta menarik di baliknya.
Fakta Film Drive My Car Yang Menguras Emosi Penonton
- Diadaptasi Dari Cerpen Berjudul Sama Dari Karya Haruki Murakami
Drive My Car sendiri merupakan produk sinematik yang diadaptasi dari sebuah cerpen yang berjudul sama dari karya Haruki Murakami. Karya ini bersama dengan enam cerpen yang lainnya yang ada dalam buku Men Without Women yang sudah terbit sejak tahun 2014. Cerpen yang berada diurusan pertama dalam buku ini mengambil latar belakang mobil klasik, saab, milik tokoh utama cerita, Yusuke Kafuku, melalui percakapan nya dengan Misaki Watari, sopir pribadi Kafuku, alur dan konflik cerita terjadi dari dalam mobil, termasuk juga memori Kafuku mengenai perselingkuhan istrinya, Oto, dengan aktor muda berbakat, Koju Takatsuki. - Ada Perbedaan Detail Dan Alur Cerita Antara Cerpen Dan Karya Film
Fakta dari film Drive My Car yang selanjutnya yaitu adanya perbedaan detail dan alur cerita antara cerpen dan karya film. Alur dan detail dari film ini memang tidak mirip seratus persen dengan cerpen Haruki Murakami, dari aspek cerita, urutan waktu film karya Ryusuke Hamaguchi ini diceritakan secara linear. Model penceritaan itu jelas berbeda dengan versi cerpennya, salah satu hal yang sangat kentara perbedaanya adalah momen pertemuan pertama Kafuku dengan Misaki Watari yang merupakan sopir pribadinya. Jika di dalam versi cerpennya, pertemuan keduanya terjadi atas bantuan mekanik mobil Saab milik Kafuku, ada juga dalam film, Kafuku dan Misaki dipertemukan oleh penyelanggara pementasan teater. - Film Ini Menyajikan Jawaban Yang Lebih Jelas Dari Teka-Teki Yang Ada Di Versi Cerpen
Sebagian besar cerpen karya Haruki Murakami memang menyajikan teka-teki dan narasi filosofis yang sering sekali meninggalkan pertanyaan untuk para pembacanya. Tapi dari film Drive My Car yang diadaptasi dari penulis besar di Jepang ini tidak menyisakan tanda tanya untuk para penikmatnya, pesan ceritanya juga begitu jelas tersmpaikan pada penonton. Setidaknya ada dua teka-teki dalam cerpen Haruki Murakami yang dijawan dalam versi filmnya, teka-teki pertamanya berkaitan dengan kelanjutan cerita Oto mengenai gadis penyeluncup rumah lelaki yang disukainya. Kemudian yang kedua berkaitan dengan alasan Oto menyelingkuhi Kafuku, dua hal ini menjadi sendi sekaligus kunci cerita. - Drive My Car Menyuguhkan Certa Dari Karya Lain Haruki Murakami Dan Naskah Teater Chekhov
Fakta dari film Drive My Car yang selanjutnya yaitu selain cerita utamnya yang menceritakan tentang sosos Kafuku dan Misaki, film yang satu ini juga menyajikan penggalan dua cerita lain miik Haruki Murakami yang berjudul Scheherazade dan Kino. Tidak hanya itu saha, naskah teater karya Anton Chekhov bertajuk Uncle Vanya ini juga ikut hadir dalam pengisahan ceritanya. Ketiga cerita tersebut tidak hanya hadir untuk meremaikan suasana, namun juga berfungsi sebagai penopang cerita, keberadaan ketiganya justru berhasil menguatkan pesan cerita, baik yang ada pada cerpen maupun yang ada pada versi filmnya. - Mendapat Banyak Penghargaan
Film yang satu ini tidak hanya menguras emosi para penontonnya, sejak ditayangkan secara perdana pada tahun 2021 di ajang Cannes Film Festival, film ini langsung mencuri perhatian publik dunia. Perhatian itu kian semakin kuat setelah film tersebut dinobatkan sebagai produk sinematik dengan scenario terbaik pada pergelaran tersebut, film ini juga kemudian semakin bersinar setelah National Society of Film Critics menobatkannya sebagai salah satu film dan scenario terbaik di tahun 2022. Penghargaan Golden Globes untuk film dengan berbahasa asing terbaik ini juga membuka peluang film karya Ryusuke Hamaguchi untuk meraih Piala Oscar pada tahun 2022 dan menyamai pencapaian Parasite yang merupakan film asal Korea Selatan.