prewee.com – Pemukiman warga Cipinang Melayu kembali Banjir sedalam 1 Meter diakibatkan meluapnya kali sunterĀ dan hujan deras pada hari Rabu (14/4/2021) petang. Menurut kesaksian dari warga air mulai meluap sejak menjelang waktu buka puasa dan air luapan sudah mulai banyak yang memasuki ke dalam rumah dengan ketinggian mencapai 1 m. 300 warga telah mengungsi dan meninggalkan barang dan sebagian ada barang yang dibawa ke tempat pengungsian. āBarang-barang dibawa, sebagian terendam,ā kata salah satu warga kepada Kompas TV seperti yang dilansir dari sumber berita kompas.com.
Hingga pukul 21.00 WIB, ketinggian air tercatat setinggi 60 cm yang artinya banjir sudah mulai surut di pemukiman dan ketinggian air di jalan masih 20 cm.”Sudah mulai surut, hanya tinggal di jalan 20 cm,” kata Ketua RW 04 Irwan Kurniadi saat dihubungi, Rabu (14/4/2021). Menuruti salah satu petugas banjir kembali rendam pemukiman warga Cipinang Melayu ini terjadi karena intensitas hujan deras yang tinggi sejak kemarin sore. Warga terpaksa mengungsi sementara ke kantor RW setempat sambil menunggu air banjir surut.Ā
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur terus berupaya untuk memberikan penanganan untuk menyedot air akibat banjir yang terjadi di RW 4 kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur hingga Kamis (15/4/2021) dini hari. Laporan terkait banjir yang diterima pihak nya kisaran pukul 20.00 WIB dan langsung menerjunkan delapan unit mobil pompa air dan dua mobil rescue beserta 45 personel di lapangan.Ā
Cipinang Melayu Kembali Banjir, Sebelumnya PAN Sudah Berikan Solusi Untuk Mengatasinya
Meskipun sudah surut, Edi Parwoko dan para petugas lainnya akan tetap siaga sampai pagi hari untuk memastikan air benar-benar surut hingga pagi hari. “Kita siaga sampai pagi, sampai airnya benar-benar surut. Kalau sudah surut, kami pulang. Kalau belum, kami siaga terus di sini,” ujarnya. Seperti yang diketahui hujan deras yang mengguyur Jakarta Timur Rabu petang kemarin menyebabkan 11 RT di RW 4 yang terdampak banjir dari 30.385 RT di Jakarta “Jumlah RT terdampak banjir 11 RT dari 30.385 RT di Jakarta,” tulis informasi laman tersebut, sebagaimana dikutip dari kompas.com Kamis (15/4).Ā
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini cuaca mulai Rabu (14/4) hingga Kamis (15/4) ada cuaca ekstrim yang disebabkan oleh Siklon Tropis Surigae.”Berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta pada tanggal 14 dan 15 April 2021,” demikian informasi yang mengutip akun @BPBDJakarta, Rabu (14/4).
Hal ini mengingatkan dengan rencana pemerintah untuk mengatasi pemukiman yang berlangganan banjir seperti solusi dari walikota yang akan merubah model pemukiman hingga solusi yang diberikan ketua Fraksi PAN pada beberapa pekan lalu. Sebelum Cipinang Melayu kembali banjir, Pemerintah juga ada rencana untuk merubah pemukiman di Kampung melayu menjadi model permukiman vertikal atau panggung.
Seperti yang dikatakan oleh Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar “Rumah warga akan dibangun berlantai tiga. Untuk bagian atasnya dijadikan rumah, lalu bagian bawahnya dibuat model panggung setinggi 3,5 meter untuk usaha dan interaksi sosial,” kata Anwar melalui akun Instagram Pemprov DKI Jakarta, @dkijakarta, yang dilihat detik.com, Minggu (4/4/2021) seperti yang dilansir dari sumber berita detik.com.
Pemprov DKI Jakarta merenovasi 40 Rumah yang rawan banjir menjadi rumah model panggung. Sedangkan PAN menyoroti daerah rendah yang berada di Cipinang melayu seharusnya tidak dijadikan hunian dan harus dipindahkan ketempat yang lebih aman.Ā “Kalau mau jangka panjang, lebih baik dipindahkan ke tempat yang layak huni, daerah yang aman. Pemprov ganti untung ke warga. Itu solusi terbaik hemat saya,” kata Penasehat Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, saat dihubungi, Senin (5/4/2021).
Politikus PAN itu mengungkapkan kalau kampung melayu merupakan wilayah yang bertanah rendah dan padat akan penduduk. Semestinya Pemprov DKI relokasi warga ke daerah yang lebih aman dibandingkan harus membangun rumah model panggung untuk mengatasi wilayah langganan banjir.Ā