prewee.com – Polisi tembak kerbau ngamuk yang hendak disembelih pada hari raya Idul Adha kemarin 10 Juli 2022. Alasan polisi menembak seekor kerbau tersebut ternyata bisa membahayakan bagi penerbangan pesawat karena sudah mendekati pagar Bandara. Pukul 13.39 seekor hewan kerbau kurban telah dilumpuhkan oleh tim kepolisian menggunakan senjata api, awalnya memang diketahui kalau kerbau tersebut mengamuk di Neglasari Kabupaten Tangerang.
Kerbaunya juga berlari sejauh 8 kilometer untuk ke arah pagar Bandara Soetta saat itu, diketahui kalau kerbaunya ini sudah mengamuk sejak pukul 09.00 WIB. “Tiba-tiba kerbau mengamuk dan lepas dan lari ke wilayah Neglasari, mendekat ke pagar Bandara Soetta, tepatnya di jalur perimeter utara,” ujar Kompol Putra Pratama seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom. Diketahui kerbau dilumpuhkan setelah ditembak tepat di bagian kepalanya, kerbau langsung dibawa oleh satu unit mobil pick up ke Mushola Baiturrahman.
Seekor kerbau yang akan dikurbankan pada saat Idul Adha 1443 Hijriah di Desa Kampung Melayu Timur, Kec Teluknaga, Kab Tangerang mengamuk dan terpaksa untuk dilumpuhkan oleh seorang dari kepolisian. Pada saat bersamaan memang ada pengendara motor yang menyembunyikan klakson hingga buat kaget, ditambah lagi saat mau dipindahkan melewati beberapa hewan yang sudah disembelih.
Lokasi awal kerbaunya mulai mengamuk yakni dari Jl Cilampe Pergudangan 2000 Teluknaga, hingga ke Jl Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Neglasari, Kota Tangerang. Dapat diartikan kurang lebih kerbau yang mengamuk telah menempuh jarak hingga 8 kilometer. Kerbau yang mengamuk hingga ditembak oleh tim kepolisian ternyata memiliki berbagai fakta lainnya sehingga perlu dilumpuhkan.
Fakta Terjadinya Polisi Tembak Kerbau Ngamuk di Sekitar Bandara Soetta
- Memakan Korban
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho telah mengungkapkan soal alasan polisi tembak kerbau ngamuk lantaran sudah memakan korban sebanyak dua orang. Korban mengalami luka-luka. “Kerbau ini dilumpuhkan anggota menggunakan senjata api, selain melukai satu korban anak berusia 12 tahun, seorang perempuan berusia 35 tahun, 2 sepeda motor dan pagar rumah rusak, hewan kerbau ini juga dirasa dapat membahayakan penerbangan,” kata Zain seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
- Bisa Membahayakan Aktivitas Penerbangan
Kapolsek Neglasari Kompol Putra Pratama yang mengatakan kalau kerbaunya ini mengamuk dan dilumpuhkan. Dirasa adanya kejadian kerbau yang mengamuk bisa membahayakan kativitas di Bandara terutama pada kegiatan pernebangan di Bandara Soetta. Maka dari itu tim kepolisian dari Neglasari sengaja menembakkan peluru senjata Api di jalur perimeter Utara.
Polisi menembak kerbau ngamuk dengan terpaksa, hingga kini memang belum ada kelanjutan dari pihak pemilik hewan kerbau yang akan dikurbankan. Situasi setelah penembakan pun sudah kondusif. Polisi yang menembakkan peluru ke arah bagian kepala seekor kerbau yang akan dikurbankan itu lantaran adanya laporan dari warga. Kapolsek pun menjelaskan kalau hewan qurban yang ditembak tersebut disembelih kemudian dagingnya dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Dimana penembakkan yang dilakukan tim kepolisian itu tidak mematikan sehingga masih bisa disembelih. Wajar saja kalau kerbau yang mengamuk usai ditembak masih bisa diserahkan pada tim panitia qurban untuk menyembelihnya di hari raya Idul Adha pada saat itu.
“Namun tidak sampai mematikan hewan tersebut dan kemudian disembelih di tempat kejadian di jalan perimeter utara pinggir Bandara Soekarno-Hatta,” terang Munir seperti yang dilansir oleh sumber berita Merdeka.com. Bisa dikatakan awal mula kerbaunya mengamuk lantaran merasa kaget dengan klakson an dari para pengendara motor. Secara reflek memang tali pengikatnya itu terinjak dan membuat kakinya luka parah sehingga saat terlepas, kerbau nya sudah menoleh ke hewan lainnya yang sudah di sembelih.
Bahkan kerbaunya bisa meloncati tembok setinggi 3 meter tetapi saat itu warga masih biasa saja tidak menyangka bisa melukai banyak orang dan memang perlu ditembak untuk melumpuhkan hewan kerbau untuk kurban ini. Mulyadi sebagai panitia di Musholanya mengungkapkan kalau kondisi atas kejadian polisi tembak kerbau ngamuk itu masih hidup dan masih bisa untuk disembelih. Kerbaunya ini setelah disembelih memang akan diberikan kepada yang berhak saja.