Prewee.com – Banyak sekali perbedaan menentukan hubungan itu berjalan komitmen atau pacaran dengan komitmen untuk menikah . Menikah memang tidak semudah orang pacaran yang asal sama-sama suka bisa langsung sepakat jadian dan memulai secara bersama. Tidak heran kalau kebanyakan wanita yang menuntut calon suami di masa depan harus begini begini begini karena banyak alasan realistis ketika mempertimbangkan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Bahkan bisa dibilang menikah itu lebih berat karena Butuh banyak pertimbangan yang mana salah satunya tentang biaya hidup setelah menikah di masa depan. Jadi wajar saja kalau memang hubungan itu nggak cukup kalau modalnya hanya sebuah rasa cinta saja karena ada kesetiaan dan lain-lain kemudian alasan paling realistis yaitu itu juga banyak.
Itulah kenapa sebetulnya Wajar saja pihak perempuan mengajukan banyak syarat untuk suaminya di masa depan sebelum menikah berarti yang di dijelaskan di atas hal itu bisa dibilang sebagai pandangan realistis karena kita semua pun tahu bahwa hidup bersama setelah menikah itu perlu ada biaya. Tapi untuk lebih jelasnya langsung saja simak beberapa deretan alasan yang tepat dan realistis di bawah ini.
Mengapa Harus Menuntut Calon Suami Lebih Baik Dimasa Depan?
- Mapan Tanda Bahwa Dirinya Siap secara Finansial
Alasan tepat dan realistis ketika menuntut calon suami agar lebih baik di masa depan yaitu soal mapan. Karena makan adalah tanda bahwa dirinya siap secara finansial dan hal ini bukan karena matre tetapi kemapanan finansial pada dasarnya salah satu tanda seseorang laki-laki yang siap untuk menikah. Karena cinta yang hanya Modal Cinta aja itu sering dibilang sebagai omong kosong. Perempuan juga berhak untuk memastikan ketika dia menikah dengan seseorang yang bisa dalam menjamin kehidupan di masa depan. Jadi realistis banget kalau harus cari
Menuntut calon suami untuk mapan terlebih dahulu bukanlah matre akan tetapi kemapanan finansial pada dasarnya adalah salah satu tanda kesiapannya untuk menikah. Karena cinta yang modal cinta saja itu omong kosong. Perempuan juga berhak kan memastikan bahwa dia menikah dengan seseorang yang bisa menjamin kehidupannya kelak. Jadi realistis banget kalau mengharuskan calon suami untuk mapan.
- Kemapanan Calon Suami Jadi Tolok Ukur
Kedua yaitu kemapanan jangan suami memang menjadi tolok ukur harga kesiapannya untuk menikah. Hal itu ternyata bisa dijadikan bayangan kan Soal berapa pekerja keras hasilkan untuk anak istrinya kelak. Memang tidak semua orang yang belum mapan berarti dia itu malas tetapi memang sangat disayangkan kalau mapan bentuk sebagai pekerja keras sudah menjadi ukuran dan pandangan banyak orang. Contoh kecilnya seperti ini di mana pasanganmu itu mendapatkan kecukupan dari orang tuanya kamu pun begitu tetapi tidak bisa kamu mengandalkan kecupan dari orang tua kamu dengan orang tuanya untuk menghidupi biaya pernikahan atau hidupi biaya hidup setelah menikah. - Realistis, Biaya Menikah Memang Tidak Sedikit
Wanita yang yang menuntut calon pasangan hidupnya di masa depan untuk makan sama kalit bukan matre melainkan hidup itu realistic karena kita semua tahu kalau menjalani hidup itu setelah menikah memang perlu biaya yang tidak sedikit. Tidak perlu malu untuk bersikap seperti ini karena untuk buktikan bahwa kamu yang bisa berpikir ke depan dengan bijak. Kalau ada yang mengatakan materai dengan hal ini maka memang tidak mampu untuk bersikap realistis menempuh pernikahan yang bijak dan dewasa. - Harga Diri Suami
Terakhir alasan realistis Kenapa kamu wajib menuntut calon suami karena untuk mapan Hal itu merupakan salah satu harga dirinya . Bayangkan aja kata kemarinnya Di mata keluarga besar Jika dia malah bergantung padamu. Karena yang namanya suami dan kepala keluarga tentu saja harus punya harga diri yang tinggi. Agar dirinya bisa menjadi kepala keluarga yang baik dan bisa diandalkan oleh keluarga, jadi jangan takut untuk menuntut hal ini pada calon suami di masa depan kesimpulannya sama Teh listrik bagi kita yang dewasa yang menuntut kemapanan pada calon pasangan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.