prewee.com – Seseorang memiliki tubuh yang sehat dan sangat menjadi penting yakni salah itu faktor penting dalam mendukung kualitas hidup seseorang. Inilah alasan kenapa setiap orang perlu banget untuk menjaga tubuh dengan cara mengontrol asupan makanan, rajin olahraga dan istirahat yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat mencegah berbagai jenis penyakit paling mematikan yang akan menyerang tubuh.
Ada beberapa penyakit yang perlu kamu ketahui penangananya sehingga penyakitnya bisa menyebabkan kematian secara mendadak.Berbicara penyakit mematikan, mungkin sudah terbesit dalam pikiranmu dengan membayangkan gejala yang dialami banyak orang sehingga kebanyakan cepat atau lambat, penyakit itu akan merenggut nyawa juga. Kamu perlu tahu cara menanganinya dan tahu jenis penyakitnya. Semuanya sebetulnya bisa dicegah dengan cara memperbaiki pola hidup saja dengan baik dan benar.
Menurut laporan peneliti dengan mengartikan kejadian meninggal secara mendadak sebagai kematian yang terjadi selama 24 jam gejala penyakit yang muncul. Dibawah ini merupakan pembahasan beberapa jenis penyakit yang mematikan tetapi awalnya tidak ada gejala signifikan hingga bisa berakibat fatal. Langsung simak dengan baik daftar penyakit yang bisa menyebabkan penderitanya meninggal mendadak dan tentunya patut kamu waspadai.
Deretan Penyakit Paling Mematikan Yang Perlu Diwaspadai
Aritmia Dan Henti Jantung Mendadak
Aritmia merupakan penyakit paling mematikan yang memiliki kondisi nadi jantung yang berdenyut secara tidak normal seperti misalnya terlalu cepat dan terlalu lambat atau berdenyut dengan irama yang tidak beraturan. Aritmia ini bisa menyebabkan seseorang mengalami henti jantung yang mendadak dan osa menyebabkan orang meninggal dunia bis tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi berikut ini merupakan kondisi yang lebih berisiko mengalami henti jantung mendadak.
- Pemilik riwayat jantung Koroner yang termasuk riwayat seperti aktif merokok
- Obesitas dan Diabetes
- Kondisi Kardiomiopati
- Pengguna obat terlarang seperti Narkotika
Berikut merupakan cara pencegahan yang bisa dilakukan dengan mudah yakni :
- Melakukan Tes Kesehatan Jantung Secara Rutin
- Tidak Merokok
- Menurunkan Berat Badan
Hematoma Intrakranial
Seseorang yang pernah terjadi dalam tengkorak karena pecahnya pembuluh darah di dalam kepala. Pembulu daran ini pecah bisa di karena cedera misalnya akibat jatuh atau mengalami kecelakaan seseorang yang pernah ajari memang harus dilakukan CT scan dan berikut merupakan gejalanya.
- Mengalami sakit kepala yang parah secara tiba-tiba
- Sakit kepala yang berkaitan dengan insiden kecelakaan atau cedera
- Sakit kepala ringan tetapi tidak kunjung sembuh
- Sakit kepala yang disertai dengan leher terasa kaku atau kencang
- Mudah lelah dan mengantuk
- Merasa bingung
- Muntah lebih dari dua kali dalam durasi 24 jam
- Kejang
- Mengalami koma atau tidak sadarkan diri
Hematoma Subdural
Hematoma subdural ini merupakan pendarahan yang terjadi diantara lapisan selaput . Lapisan terluar di selupur melindungi otak dan tulang belakang. Lebih sering terjadi pada bayi atau balita akibat kekerasan dalam rumah tangga. Misalnya dipukul,m digunang atau trauma saat proses persalinan. Berikut ini merupakan gejala yang perlu diwaspadai.
- Awalnya terlihat baik-baik saja setelah cedera, tetapi beberapa hari atau minggu kemudian orang tersebut merasakan kebingungan dan dapat tidak sadarkan diri
- Sesaat setelah cedera, orang tersebut langsung tidak sadarkan diri dan bahkan mengalami koma
- Sekadar informasi, gejala seperti kebingungan, pusing, kejang, dan muntah dapat muncul 2 minggu setelah insiden cedera.
Emboli Paru
Terakhir, penyakit paling mematikan yakni ada jenis bernama Emboli paru merupakan penyumbatan di arteri paru karena saluran pernapasan yang tersumbat. Emboli paru ini bisa saja dengan mudah menghentikan detak jantung. Berikut ini merupakan gejala yang perlu diwaspadai.
- Sesak napas
- Dada terasa sakit saat menghirup udara, batuk, dan membungkuk. Rasa sakit membuat penderita merasa kesulitan untuk bernafas dalam
- Batuk yang mengeluarkan darah atau dahak yang bercampur dengan darah
- Detak jantung sangat cepat atau tidak beraturan
- Demam
- Kaki terasa sakit atau bengkak terutama di bagian betis
- Pusing seperti hendak jatuh
- Berkeringat
- Warna kulit menjadi pucat kebiruan (cyanosis)
Disarankan untuk melakukan hal berikut cara pencegahan emboli paru :
- mengontrol asupan makanan untuk mencegah obesitas.
- berhenti merokok.
- rajin berolahraga.
- tidak terlalu lama bekerja.
- pastikan tubuh tidak dehidrasi.